Kreatifitas sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Orang yang memiliki sifat kreatif akan
lebih maju dan lebih mudah meraih kesuksesan. Kata kreatifitas berasal dari
kata dasar kreatif yang berarti memiliki daya cipta atau mampu menciptakan
sesuatu. Dari makna kata dasar tersebut, maka kreatifitas dapat dimaknai
sebagai suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan
maupun objek dalam bentuk susunan yang baru.
Di dalam Islam,
kreatifitas seorang muslim harus dieksplorasi untuk menyebarkan kebenaran absolut
yang diyakininya dan untuk menambah iman kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Dengan begitu setiap bentuk
kreatifitas yang kita ciptakan dapat menjadi sarana untuk meraih keridhoan
Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Sebaliknya, segala bentuk
kreatifitas yang berseberangan dengan akidah, akhlaq dan norma-norma Islam,
maka harus dijauhkan dari diri kita.
Sebagai
seorang pemuda muslim, kita harus memiliki jiwa kreatifitas yang baik. Bahkan jiwa
kreatifitas tersebut harus senantiasa kita
tumbuhkan dari waktu-ke waktu agar menjadi lebih baik sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Agama, bangsa dan negara, serata bermanfaat bagi
seluruh ummat manusia. Jiwa seseorang yang terbiasa dengan tindak kreatif
akan semakin lebar jalan menuju bentuk kreatifitas yang lainnya. Semakin dijalankan
akan semakin ter-asah dan tajam.
Salah satu bentuk amal ibadah yang dapat
dikreasikan adalah dakwah. Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim sesuai
dengan kemampuannya. Seorang pemuda muslim tidak lepas dari kewajiban besar
ini, dan ia dituntut untuk menyebarkan hidayah kepada orang lain sesuai dengan
maksimal kemampuan kreatifitasnya. Seorang pelajar atau para remaja masjid
memiliki peluang menyampaikan dakwah dengan sarana mading di sekolahnya atau di
masjid-masjidnya. Ia bisa membuat tulisan bermuatan dakwah yang dikemas dengan
bentuk yang menarik sehingga mengundang perhatian orang banyak. Di antara
bentuk kreatifitas dalam berdakwah yang lain adalah dengan mencetak pesan-pesan
nasihat pada kaos dan jaket. Misalnya pesan untuk menjauhi perbuatan zina, ditulis
dalam kaos atau jaket; “Jangan Dekati Zina”, pesan agar menjauhi narkoba, “Say
No To Drug” atau “Say No To Narkoba” atau “Narkoba Haram”, kemudian lagi, pesan
agar semua amal ibadah kita berdasarkan ilmu, maka buat kaos bertuliskan “Amal
Tanpa Ilmu, Sia-sia”, dan lain sebagainya. Semua itu bisa dikembangkan dengan
seluas-luasnya. Sarana yang lainnya yang tidak kalah menarik adalah dengan
mencetak stiker dakwah. Pun demikian dengan sarana ini, bisa dimuat beragam
pesan dakwah, seperti misalnya tulisan “Sholatlah Sebelum Disholatkan”, atau
tulisan, “Ingatlah, Ajalmu Tak Menunggu Taubatmu”, dan lain sebagainya. Stiker-stiker
ini bisa ditempel di rumah-rumah, di kendaraan; mobil, motor, anguktan umum dan
lain sebagainya.
Di antara cara untuk menumbuhkan kreatifitas
pada diri seorang muslim adalah dengan
menjadikan hasil kreatifitas orang lain sebagai inspirasi kita dalam
berkreatifitas. Dengan melihat dan memperhatikan hasil kreatifitas orang lain,
kita akan terpancing untuk mencipatkan ide dan mengaplikasikannya dalam bentuk
kreatifitas yang berbeda. Ketika kita melihat atau mendengar ada satu program
bernama “Satu Hari Satu Halaman”, maka kita bisa mengadopsi program tersebut
dengan bentuk atau objek yang berbeda. Misalkan kita membuat program “Satu Hari
Seribu Rupiah”, maksudnya sehari kita menyisihkan uang jajan kita, Rp 1000,-
untuk disimpan dan setelah mencapai batas tertentu, kita sedekahkan kepada
fakir miskin atau kepada lembaga-lembaga dakwah yang ada di sekitar kita. Jika
program tersebut dilaksanakan secara kolektif, maka akan menghasilkan dana yang
sangat potensial untuk pengembangan dakwah dan syiar Islam.
Setiap manusia memiliki sifat dasar kreatif.
Namun sifat tersebut tidak mungkin berkembang kecuali harus ditumbuhkan dan
dipupuk setiap saat. Wallohu a’lam.
EmoticonEmoticon