Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala..
Di
akhirat nanti kita akan melewati beberapa fase sebelum kita masuk Surga atau Neraka. Di antaranya adalah fase melewati
jembatan (sirath).
Jembatan ini terbentang di atas neraka dan ujungnya
menuju surga. Dalam
salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al Khudri digambarkan bahwa jembatan tersebut lebih lembut dari
rambut dan lebuh tajam dari pedang. Ada manusia yang bisa dengan cepat melewatinya dan
masuk ke dalam
surga. Ada
yang lambat dan terluka oleh pengait- pengait yang ada di sekitar
jembatan dan ada yang jatuh ke dalam Neraka.
Semua itu tergantung pada amalan yang dilakukan oleh
manusia tersebut selama hidup di dunia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri, dan
memeprsiapkan bekal untuk melewati fase paling menentukan ini.
Lantas bekal apa yang harus kita miliki agar mudah
melewati jembatan (sirath)
tersebut?. Berikut 5
amalan yang dapat memudahkan kita untuk melewati sirath:
Yang pertama, Bertaubat
kepada Allah.
Bekal pertama yang harus diakukan manusia agar
dimudahkan untuk melewati jembatan sirath pada hari Kiamat nanti adalah
bartaubat kepada Allah
dengan taubat nasuha (taubat yang sebenar-benarnya).
Dengan melaksanakan taubat nasuha ini seorang mukmin akan memperoleh
kesempurnaan cahaya yang meneranginya ketika melintasi jembatan (sirath). Hal ini
sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu
wa Ta’ala di dalam surat at-Tahrim ayat 8 yang artinya: “Hai orang- orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha. Mudah-mudahan Rabb
kalian akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian dan memasukan kalian ke dalam
Jannah yang mengalir di bawahya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi
dan orang- orang mukmin yang bersama dia, sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, ‘Ya Rabb kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.’”
Yang kedua: Berjalan
ke masjid dalam kegelapan untuk melaksanakan shalat.
Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
di dalam sebuah hadits yag diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berbunyi: “Berilah kabar
gembira kepada orang- orang yang berjalan menuju masjid-masjid dalam kegelapan,
dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat”.
Lalu dalam kisah yang lain, dijelaskan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
kerap kali waktu berjalan menuju masjid berdo’a dengan do’a yang berbunyi. Ya
Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam
pendengaranku, di samping kananku, di samping
kiriku, di atasku, di bawahku, di depanku, di belakangku
serta jadikanlah aku bercahaya”. (HR. Bukhori)
Yang
Ketiga: Membuat
perlindungan untuk sesama muslim dari kejahatan orang munafik.
Perlindungan
yang kita berikan untuk saudara Muslim dari gangguan orang-orang munafik
akan memberikan kita jalan kemudahan di atas sirath. Perlindungan yang diberikan
bisa berupa pembelaan, perlawanan
dan membersihkan nama baik seorang muslim dari fitnah yang disebarkan oleh
orang- orang munafik.
Mengenai hal
ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda di dalam riwayat Abu Daud yang
berbunyi : “Siapa
saja yang memberi
perlindungan seorang mukmin dari kejahatan orang munafik, Allah akan mengutus Malaikat yang melindunginya pada hari Kiamat dan
dari Neraka
Jahannam.
Barangsiapa yang menuduh soerang muslim dengan maksud mencemarkan nama baiknya,
maka Allah akan menahannya di atas jembatan yang berada di atas neraka
sampai ia benar-benar
bersih dari ucapan buruknya.
Yang
Keempat: Ikhlas dalam
bersedekah.
Bekal
selanjutnya adalah ikhlas dalam bersedekah. Dengan melakukan ini, selain akan
mendapat pahala dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala, nantinya kita juga akan dimudahkan untuk melewati
jembatan (sirath). Oleh sebab
itu, janganlah mengharap pujian dari sesama manusia ketika melakukan sedekah
kepada orang lain. Berharaplah hanya kepada Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa
berbuat kebaikan dengan bersedekah, maka ia diijinkan melewati sirath dengan
memperoleh petunjuk.
Yang
kelima: Menolong dan
meringankan beban saudara Muslim.
Amalan terakhir yang dapat dilakukan oleh seorang
muslim dan menjadi bekal agar memudahkannya melewati sirath adalah
dengan mengurangi dan menolong orang lain yang tengah mengalami kesulitan. Hal ini
sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : ”Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia
seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.”
Itulah 5 amalan yang memudahkan kita melewati sirath pada hari Kiamat. Tentunya
kita berharap bisa melewati jembatan tersebut dengan selamat dan menggapai
Ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala
di surga kelak. Wallahu a’lam.
Artikel Lainnya:
Jual Beli Lelang Dilarang??
Inilah Jawaban, Kenapa Kita Dilarang Menikah Dengan Saudara Sepersusuan?
Inilah Jawaban, Kenapa Kita Dilarang Menikah Dengan Saudara Sepersusuan?
Artikel Pilihan:
EmoticonEmoticon