Pada
kalender tahun Masehi, tanggal 14 April 2017 tertulis dengan tinta warna merah. Ini
menunjukkan bahwa hari itu adalah hari libur nasional. Saya penasaran, karena
di HASMI meskipun tanggal merah kalau bukan hari Ahad, tidak ada libur. Lalu saya
arahkan pandangan saya lebih dekat pada tulisan kecil di bagian bawah kalender.
Di sana tertulis bahwa tanggal tersebut adalah hari wafatnya Isa al Masih. Jika
yang dimaksud Isa al Masih adalah Nabi Isa ‘alaihissalam, maka setahu
saya beliau belum wafat, tapi diangkat ke langit oleh Allah ‘Azza wa Jalla
untuk membalas tipu daya musuh-musuh-Nya dan untuk mensucikan Isa ‘alaihissalam
dari orang-orang kafir. Lantas siapakah yang disalib pada saat itu?
Untuk
memperjelas paragraf di atas, saya nukilkan dari “Buku Kisah Para Nabi” tentang
kisah diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissalam ke langit. Buku tersebut
disusun oleh Imam Ibnu Katsir. Berikut nukilannya:
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengisahkan tentang pengangkatan Isa ‘alaihissalam
ke langit:
“Orang-orang
kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Aku mengambilmu
dan mengangkatmu kepada-Ku, serta mensucikan kamu dari orang-orang yang kafir,
dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir
hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku
memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih
padanya" (QS. Ali-Imran: 54-55)
Allah
‘Azza wa Jalla berfirman:
“Maka
(Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar
perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan
Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan:
"Hati kami tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati
hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali
sebahagian kecil dari mereka. Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina). Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari
Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di
hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa:
155-159)
Allah
mengabarkan bahwa Ia mengangkat Isa ke langit setelah Ia wafatkan dengan tidur
menurut pendapat shahih yang dipastikan kebenarannya. Allah menyelamatkannya
dari gangguan orang-orang Yahudi yang menghasutnya di hadapan salah seorang
raja kafir masa itu.
Hasan
Al-Bashri dan Muhammad bin Ishaq menuturkan, “Nama raja tersebut adalah Dawud
bin Naura. Ia memerintah untuk membunuh dan menyalib Isa. Mereka kemudian
mengepung Isa di Baitul Maqdis, tepat pada Jum’at sore, malam Sabtu. Saat mereka
memasuki Baitul Maqdis, Allah menyerupakan Isa dengan salah seorang sahabat Isa
yang saat itu ada di sana, dan mengangkat Isa dari loteng Baitul Maqdis ke
langit, ahlul bait Zakariya melihatnya.
Para
prajurit masuk dan menemukan pemuda mirip Isa itu, mereka kemudian menangkapnya
karena mengira bahwa itu adalah Isa. Mereka lalu menyalibnya dan mereka kenakan
duri di kepalanya sebagai bentuk penghinaan baginya. Sebagian besar kaum
Nasrani yang tidak hadir dalam kejadian ini menyerahkannya kepada orang-orang
Yahudi. Karenanya, mereka tersesat secara nyata dan jauh.
-selesai
nukilan-
Semoga
dengan penjelasan di atas, hilanglah semua keraguan dalam diri kita tentang Isa
‘alaihissalam. Sebagai seorang Muslim, kita harus meyakini bahwa sampai
saat ini beliau masih hidup dan akan turun kelak menjelang hari Kiamat. Wallahu
a’lam.
Artikel Lainnya:
Jual Beli Lelang Dilarang??
Inilah Jawaban, Kenapa Kita Dilarang Menikah Dengan Saudara Sepersusuan?
Inilah Jawaban, Kenapa Kita Dilarang Menikah Dengan Saudara Sepersusuan?
Artikel Pilihan:
EmoticonEmoticon