Waktu Pelaksanaan Shalat Id
Waktu shalat ‘Id dimulai setelah matahari meninggi seukuran tombak
(yaitu setelah lewat waktu larangan shalat) dan berakhir ketika tergelincir
matahari. Demikianlah pendapat jumhur: Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Bisr radhiyallahu ‘anhu
–seorang shahabat Nabi shallallahu
‘alayhi wa sallam– bahwa
ia keluar bersama orang-orang pada hari raya ‘Idul Fitri atau ‘Idul Adha. Ia
mengingkari lambatnya imam keluar, seraya mengatakan, “Sesungguhnya kami dahulu
sudah selesai pada saat seperti ini.” Yaitu, ketika sudah tiba waktu shalat
Tasbih (Shalat Dhuha)” (Shahih,
diriwayatkan secara Mu’allaq oleh al-Bukhari II/456 dan secara
bersambung oleh Abu Dawud 1135, Ibnu Majah 1317, al-Hakim I/295 dan al-Baihaqi
III/282)
Faidah:
Paling afdhal adalah mengerjakan shalat ‘Idul Adha di awal waktu
agar kaum Muslimin bisa leluasa menyembelih hewan-hewan kurban mereka.
Dianjurkan untuk mengakhirkan sedikit dari waktu tersebut pada shalat ‘Idul
Fitri, agar orang-orang memiliki waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah mereka.”
Artikel Terkait:
EmoticonEmoticon