Al-Qur’an
merupakan kebenaran yang haqiqi karena bersumber dari Dzat Yang Maha Benar,
yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Al Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh
manusia untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Di dalam
Al-Qur’an tidak terdapat sedikit pun kesalahan dan kebengkokan. Sekeras apa pun
seseorang mencari kesalahan dalam al-Qur’an, niscaya tidak akan pernah
mendapatkannya.
Begitu pula
yang dirasakan oleh muhammad Ishaq yang dulu merupakan seorang Girish Ks Udupa.
Suatu kasta dalam Hindu yang amat besar. Alih-alih mencari kesalahan Kalamullah
tersebut, dia malah menemukan hidayah Islam.
Berawal dari
membaca terjemahan Al-Qur’an untuk mencari kesalahan isinya, dia malah seolah
diberi jawaban atas seluruh persoalan yang terdapat dalam benaknya selama ini.
Tiap kalimatnya (Al-Qur’an) jadi pembersih yang menyirnakan seluruh
keraguannya.
Kira-kira
tiap hari dia memutuskan untuk membaca kurang lebih 4 halaman agar lebih cepat
dalam menuntaskan misinya. Tetapi nyatanya, dia tidak sanggup menuntaskan
separuh halaman juga.
Dia merasakan
suatu jawaban tentang dirinya mulai dari awal diciptakan sampai tujuan dia
hidup di dunia. Sejak saat itu, Muhammad Ishaq menjadi lebih dekat dengan
Al-Qur’an dan dekat dengan Sang Pencipta.
Al-Qur’an
yang dibacanya merupakan pemberian dari saudaranya. Semenjak saat itu, dia
kerap berjumpa sekadar minum juice atau kopi. Tetapi suatu hari kala berjumpa
dengan kerabat muslimnya tersebut, dia berpikir bagaimana bila saat itu saudaranya
mati, bisa akan masuk surga karena telah melaksanakan perintah Allah dengan
optimal.
Setelah itu
dia bertanya kepada dirinya sendiri seandainya dalam posisi tersebut, apakah
masuk surga ataukah neraka? Dia kembali pulang ke rumahnya dan untuk pertama
kalinya dia bero’a dengan sangat khusyuk kepada Allah.
Setelah itu
dia tertidur dalam keadaan sedih dan kantuk yang teramat sangat. Keesokan
harinya, dia memutuskan untuk menelpon saudaranya yang muslim dan sekaligus
menyatakan dirinya masuk Islam.
Kemudian ia
dibawa oleh saudaranya itu ke Islamic Center. Dengan disaksikan oleh 2 orang,
ia mengikrarkan keislamannya dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
“Laa
ilaaha illallah muhammadur rasuulullah”
Sensasi luar
biasa langsung dia rasakan kala mengucapkan kalimat syahadat tersebut. Dia
merasakan beban hidupnya lenyap dan kehidupan baru yang membuatnya bagitu
bergairah.
Alhamdulillah
setelah masuk Islam, saat ini kehidupannya dipenuhi dengan kebahagiaan dan juga
kepuasan hidup yang optimal.
Dia juga
bertekad untuk menyebarkan kebahagiaannya tersebut melalui jalur dakwah dan juga
berharap meninggal dunia dalam kondisi Muslim.
( Sumber:
kabarmakkah.com )
EmoticonEmoticon