Tafsir
Surat al-Jumu’ah ayat 10 (Tafsir Ibnu Katsir)
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ
وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
(١٠)
“Apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Jumu’ah: 10)
Sebelumnya, Allah subhanahu wa ta’ala
melarang mereka untuk bekerja (apabila adza telah berkumandang) dan
memerintahkan mereka untuk berkumpul melaksanakan shalat Jum’at. Maka setelah
selesai shalat, Allah subhanahu wa ta’ala mengidzinkan mereka untuk
bertebaran di muka bumi dan mencari karunia-Nya.
Demikikanlah yang dilakukan oleh ‘Irak
bin Malik radhiyallohu ‘anhu. Ketika selesai shalat Jum’at, dia pergi
dan berdiri di depan pintu masjid seraya berdo’a, “Ya Allah, saya telah memenuhi
panggilan-Mu, menunaikan kewajiban-Mu dan bertebaran (untuk mencari
karunia-Mu), sebagaimana yang Engkau perintahkan kepadaku, maka limpahkanlah
karunia-Mu kepadaku karena Engkau-lah sebaik-baik Pemberi rizki.” Diriwayatkan
oleh Ibnu Abu Hatim.
“Dan
ingatlah Alloh banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Yakni perbanyaklah mengingat Alloh pada saat kalian
menjual, saat kalian membeli dan pada saat kalian bertransaksi. Janganlah dunia
menyibukkan kalian dari hal-hal yang bermanfaat di hari akhirat. Oleh karena
itu disebutkan dalam hadits:
مَنْ دَخَلَ سُوقًا
مِنَ الأَسْوَاقِ فَقَالَ: لَاإِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، كَتَبَ اللهُ
لَهُ أَلْفَ أَلفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلفِ سَيِّئَةٍ
“Barangsiapa memasuki salah
satu pasar dan membaca: Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarikalahu lahul
mulku walahul hamdu wa hua ‘ala kulli syai-in qadir (tidak ada ilah yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu), maka Alloh
akan mencatat untuknya sejuta kebaikan dan menghapus darinya sejuta keburuka” (HR. At-Tirmidzi no. 3428)
Mujahid berkata, “Seorang hamba akan
digolongkan sebagai ahli dzikir yang banyak dzikirnya kepada Alloh subhanahu
wa ta’ala ketika dia mengingat-Nya saat berdiri, duduk dan berbaring.”
8 komentar
Write komentarTerimakasih informasinya akhi.. :)
Replyhttp://www.inisukabumi.com/2014/05/tujuh-air-terjun-di-sukabumi.html
Terima kasih. Minta izin copas yah.
ReplyTerima kasih atas perkongsian
ReplySama-sama.. silahkan saja..
ReplySama-sama semoga bermanfaat. silahkan disebarkan...
ReplyIzin repost kak afwan.. Assalammualaikum
ReplyJazakallah khairan katsiran..
ReplySemoga manfaat...
ReplyEmoticonEmoticon