Perintah Bertebaran di Muka Bumi

Mei 09, 2014
Tafsir Surat al-Jumu’ah ayat 10 (Tafsir Ibnu Katsir)

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (١٠)
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Jumu’ah: 10)

Sebelumnya, Allah subhanahu wa ta’ala melarang mereka untuk bekerja (apabila adza telah berkumandang) dan memerintahkan mereka untuk berkumpul melaksanakan shalat Jum’at. Maka setelah selesai shalat, Allah subhanahu wa ta’ala mengidzinkan mereka untuk bertebaran di muka bumi dan mencari karunia-Nya.

Demikikanlah yang dilakukan oleh ‘Irak bin Malik radhiyallohu ‘anhu. Ketika selesai shalat Jum’at, dia pergi dan berdiri di depan pintu masjid seraya berdo’a, “Ya Allah, saya telah memenuhi panggilan-Mu, menunaikan kewajiban-Mu dan bertebaran (untuk mencari karunia-Mu), sebagaimana yang Engkau perintahkan kepadaku, maka limpahkanlah karunia-Mu kepadaku karena Engkau-lah sebaik-baik Pemberi rizki.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

“Dan ingatlah Alloh banyak-banyak supaya kamu beruntung.” 
Yakni perbanyaklah mengingat Alloh pada saat kalian menjual, saat kalian membeli dan pada saat kalian bertransaksi. Janganlah dunia menyibukkan kalian dari hal-hal yang bermanfaat di hari akhirat. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits:
مَنْ دَخَلَ سُوقًا مِنَ الأَسْوَاقِ فَقَالَ: لَاإِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلفِ سَيِّئَةٍ
“Barangsiapa memasuki salah satu pasar dan membaca: Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wa hua ‘ala kulli syai-in qadir (tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu), maka Alloh akan mencatat untuknya sejuta kebaikan dan menghapus darinya sejuta keburuka” (HR. At-Tirmidzi no. 3428)

Mujahid berkata, “Seorang hamba akan digolongkan sebagai ahli dzikir yang banyak dzikirnya kepada Alloh subhanahu wa ta’ala ketika dia mengingat-Nya saat berdiri, duduk dan berbaring.”


Artikel Terkait

Previous
Next Post »

8 komentar

Write komentar
Ini Sukabumi
AUTHOR
17 Desember 2014 pukul 23.55 delete

Terimakasih informasinya akhi.. :)

http://www.inisukabumi.com/2014/05/tujuh-air-terjun-di-sukabumi.html

Reply
avatar
Anonim
AUTHOR
3 Januari 2015 pukul 21.55 delete

Terima kasih. Minta izin copas yah.

Reply
avatar
HASMI-ku
AUTHOR
22 November 2016 pukul 06.36 delete

Sama-sama.. silahkan saja..

Reply
avatar
HASMI-ku
AUTHOR
26 Maret 2017 pukul 01.17 delete

Sama-sama semoga bermanfaat. silahkan disebarkan...

Reply
avatar
23 Juli 2017 pukul 09.53 delete

Izin repost kak afwan.. Assalammualaikum

Reply
avatar
24 Juli 2017 pukul 17.55 delete

Jazakallah khairan katsiran..

Reply
avatar