LARANGAN MENSHALATI JENAZAH MUNAFIK

Februari 28, 2017 Add Comment
Tanya: Apa hukum menshalatkan jenazah orang munafik?

Jawab:

Definisi Nifaq
Secara bahasa nifaq adalah:
Kata kerja dari nafaqa yang terambil dari kata nafiqa' yaitu salah satu jalan tempat keluarnya kelinci dari lubang persembunyiannya.

Dikatan juga berasal dari kata nafaq yaitu terowongan atau gua yang digunakan sebagai tempat untuk bersembunyi.

Secara istilah nifaq adalah menampakkan keislaman diri (ber-KTP Islam, berkumpul dengan umat islam, berbaju dan berasesoris muslim dan semisalnya) kemudian menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.

Status Orang Munafik:
1. Mereka adalah orang fasik (lihat QS. At-Taubah:67)
2. Mereka calon penghuni neraka [kerak neraka] (Lihat QS. An-Nisa:145)
3. Mereka Menipu Alloh, tetapi Alloh-lah yang menipu mereka (Lihat QS. An-Nisa:142)
4. Mereka menipu Alloh dan Kaum Mukminin padahal mereka lah yang menipu dirinya serta hati mereka berpenyakit (Lihat QS. Al-Baqoroh:9-10)

Nifaq ada dua, nifaq akbar dan nifak asgor.
Nifaq akbar (besar) menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam seperti orang yang membocorkan rahasia kaum muslimin kepada orang kafir, orang yang cinta berat kepada orang kafir sampai sampai membantu orang kafir dalam memerangi dan memusuhi umat islam, orang yang seolah-olah islam tetapi selalu melecehkan islam, al quran, sahabat nabi dan merusak ajaran-ajaran islam, orang yang seolah-olah islam tetapi membenci ajaran islam sehingga membantu orang kafir untuk mencari kelemahan-kelemahan islam dan umat islam, lebih cenderung dan loyal kepada musuh-musuh islam dll.

Nifak asgor tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam, tetapi didalam dirinya ada bibit kemunafikan. Ciri ciri kemunafikan ini sangat banyak, bahkan jika seseorang meremehkan tentang kemunafikan ini bisa membawa kepada kemunafikan akbar. Ciri ini banyak disebutkan dalam nash Al-Quran dan Al-Hadits, seperti tidaklah ia berdzikir (mengingat Alloh) kecuali sedikit, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, apabila diberi amanah ia khianat, gemar meninggalkan salat jamaah di masjid, gemar meninggalkan salat jumat (dalam hadis bahwa yang meninggalkan lebih dari 3 kali dicatat sebagai munafik), sering menunda-nunda salat/mengakhirkan salat dari waktunya, wanita yang sering meminta cerai kepada suaminya (membangkang, kufur nikmat dll) dan masih banyak ciri lainnya.

Larangan Menyalati Jenazah Munafik.
Tentu yang dilarang menyalati jenazah munafik disini adalah kemunafikan akbar yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam dan bagi yang jelas-jelas dikenal atau terindikasi kuat kemunafikannya bukan sebatas prasangka tanpa bukti dan indikasi kuat. Sehingga perlu berhati-hati didalam menghukumi seseorang, karena hukum asal orang islam itu tetap dalam keislamannya sehingga ada indikasi kuat yang mengeluarkan dirinya dari islam. Sampai-sampai Rasulullah memiliki mata-mata khusus untuk mengintai dan mendata siapa para munafik dizaman itu. Jika seseorang yang sudah dikenal kemunafikannya atau sangat tampak indikasi-indikasi kemunafikannya yang menyebabkan ia keluar dari islam maka haram hukumnya menyalati dan mendoakan jenazahnya. Alloh Azza Wajalla berfirman:

وَلا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَداً وَّلاَ تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّه وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ (التّوبة:84 (
"Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan (jenazah) seorang pun yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik". (QS. At-Taubah:84)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:

DAURAH BUKU MENUJU MASYARAKAT ISLAMI

Februari 28, 2017 Add Comment
Ahad, 26 Februari 2017 organisasi Islam HASMI telah sukses menyelenggarakan Daurah Buku “Menuju Masyarakat Islami” di Wilayah Jawa Tengah. Daurah buku Menuju Masyarakat Islami (disingkat MMI) tersebut diselenggarakan di Desa Ngijo, Kec. Tasik Madu, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah dan dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta. Mayoritas peserta adalah calon struktur DPK HASMI Jawa Tengah yang akan dilantik setelah pelaksanaan daurah MMI.

Pelaksanaan daurah MMI terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Ust. Anas Abdillah, S.Ud dan sesi kedua disampaikan oleh Ust. M. Haidaril Iltizam, M.Pd.I. Di antara sesi pertama dan kedua diisi dengan ramah tamah dan sarapan pagi.

Ust. Anas Abdillah membahas materi buku pada bab 1 sampai bab 3, yaitu tentang Masyarakat Islami, Masyarakat Non Islami dan tentang Realita Masyarakat Kita. Pada bab Masyarakat Islami, para peserta difahamkan tentang makna masyarakat Islami dan balasan yang akan didapat oleh suatu masyarakat Islami. Demikian juga bab masyarakat non Islami, para peserta difahamkan tentang makna masyarakat non Islami dan akibat dari suatu masyarakat yang tidak Islami. Sedangkan pada bab realita masyarakat kita, para peserta difahamkan tentang kondisi masyarakat di Indonesia. Yang intinya adalah bahwa masyarakat Indonesia belum bisa disebut sebagai masyarakat Islami karena standar hukum yang diterapkan pada suatu masyarakat bukan hukum Islam.

SILSILAH TARBIYAH HASMI "MENUJU MASYARAKAT ISLAMI (MMI)"

Februari 28, 2017 Add Comment

BAB I
MASYARAKAT ISLAMI

M
asyarakat Islami adalah masyarakat yang dinaungi dan dituntun oleh norma-norma Islam sebagai satu-satunya agama Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Masyarakat yang secara kolektif atau orang perorangan bertekad untuk bersungguh-sungguh dalam meniti sirotulmustaqim. Masyarakat yang didominasi oleh istiqomah, kejujuran, kebersihan ruhani dan saling kasih mengasihi. Walaupun mereka berbeda-beda dalam tingkat dan kadar pemahaman terhadap rincian ajaran Islam, tetapi mereka telah memiliki pondasi yang sama untuk menerima Islam secara totalitas (kaffah).

Mereka adalah masyarakat yang tunduk dan patuh pada syariat Alloh Subhanahu wa Ta’ala, serta berupaya untuk mewujudkan syariat-Nya dalam semua aspek kehidupan. Saat itu, pada dasarnya mereka sedang berupaya secara serius mewujudkan arti penghambaan yang sebenarnya kepada Robbul ‘alamin. Untuk itulah, mereka bersungguh-sungguh mengamalkan sisi-sisi tuntunan ajaran Islam dalam bentuk amal sholih, dengan mengerahkan daya dan upaya mereka secara maksimal.

Mereka adalah masyarakat yang secara sungguh-sungguh menjaga diri agar tidak terjatuh secara  sengaja kedalam bentuk kedurhakaan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Kalaupun terkadang tergelincir ke dalam bentuk dosa dan maksiat, mereka segera kembali kepada-Nya, tersungkur dengan bertaubat memohon maghfiroh-Nya yang sangat luas dan bertekad kuat untuk tidak mengulangi-nya kembali. Walaupun pada kenyataannya mungkin saja ketergelinciran itu terulang kembali, maka merekapun akan kembali bertaubat

Pada masyarakat seperti ini, amanat dan keamanan akan sangat terjaga. Kerusakan dalam segala bentuknya akan sangat maksimal terminimalisir. Kemiskinan yang terjadi hanyalah kemiskinan yang benar-benar normal dan tidak terhindarkan. Bukan seperti kemiskinan yang merebak bagaikan wabah, disebabkan oleh konspirasi penghisapan darah rakyat jelata. Kemiskinan yang normal dan sangat minimal itu pun teringankan oleh keberkahan segalanya. Kemudian harapan-harapan balasan akhirat atas kesabaran mengarungi hidup miskin menjadi pelipur dan penghibur yang besar sekali. Akhirnya hubungan mesra dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan mengguyur seluruh orang dengan hujan kebahagiaan sejati yang tidak ada hentinya. Ketika masyarakat telah didominasi dan dituntun oleh norma-norma Islam, maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala pasti akan memenuhi janji-Nya, dengan memberikan keberkahan kepada mereka dalam semua sisi dalam aspek kehidupan mereka.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ...٩٦
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan bumi...” (QS. Al-A’rof [7]: 96).

Mereka akan mendapatkan kebaikan, ketenangan dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka, karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan kenikmatan-Nya dalam beragam bentuk dan dari berbagai jalan. Seluruh aspek kehidupan; ekonomi, politik dan sosial kemasyarakatan, dipenuhi sumber-sumber kebaikan yang diberkahi.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl [16]: 97)

Kenikmatan yang mereka terima bukan hanya sebatas berwujud materi kebendaan, tetapi juga berwujud nonmateri yang mereka rasakan sebagai hasil dari baiknya hubungan interaksi (mu’amalah) dengan sesama dan buah dari penerapan setiap aspek ajaran Islam yang mulia oleh seluruh komponen masyarakat. Setiap orang, masing-masing dalam kedudukan dan tanggung jawabnya, menunaikan kewajiban sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntunan Islam. Semua bergerak, beraktivitas dan berlomba-lomba mencurahkan segenap kemampuan dalam menghasilkan amal terbaik mereka. Sehingga tidaklah mereka mendapatkan hasil darinya kecuali kebahagiaan dan kemuliaan. Setiap orang tidak hanya akan menerima manfaat dari orang lain, tetapi juga akan berupaya untuk memberi manfaat kepada orang lain. Saling tolong-menolong dalam kebaikan menjadi budaya yang mendominasi di tengah masyarakat. Termasuk dalam bentuk upaya serius dan terus menerus untuk membina dan membimbing saudaranya ke arah penerapan aspek-aspek ajaran Islam, serta dalam meluruskan dan menasihatinya di saat terjadi kekeliruan dan penyimpangan. Setiap gerak aktivitas mereka akan semakin menambah bobot amal sholih yang membuahkan kenikmatan bagi mereka masing-masing.

99 KATA-KATA HIKMAH BAHASA ARAB

Februari 23, 2017 2 Comments
Berikut ini adalah beberapa kata hikmah bahasa Arab yang dapat kita petik sebagai nasihat dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari: 

 1. ﻣَﻦْ ﺟَﺪَّ ﻭَﺟَﺪَ
Barang siapa bersungguh-sungguh, dapatlah ia.

 2. ﻣَﻦْ ﺻَﺒَﺮَ ﻇَﻔِﺮَ
Barang siapa sabar beruntunglah ia.

 3.  ﻣَﻦْ ﺳَﺎﺭَ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﺪَّﺭْﺏِ ﻭَﺻَﻞَ
Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia

 4. ﻣَﻦْ ﻗَﻞَّ ﺻِﺪْﻗُﻪُ ﻗَﻞَّ ﺻَﺪِﻳْﻘُﻪُ
Barang siapa sedikit benarnya/ kejujurannya, sedikit pulalah temannya.

 5. ﺟَﺎﻟِﺲْ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟﻮَﻓَﺎﺀِ
Pergaulilah orang yang jujur dan menepati janji.

 6. ﻣَﻮَﺩَّﺓُ ﺍﻟﺼَّﺪِﻳْﻖِ ﺗَﻈْﻬَﺮُ ﻭَﻗْﺖَ ﺍﻟﻀِّﻴْﻖِ
Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.

PELANTIKAN SANTRI MA'HAD DAURAH SYAR'IYYAH

Februari 23, 2017 Add Comment
Jakarta, 23 Februari 2017 Ma’had Daurah Syar’iyyah (MDS) HASMI telah melantik sembilan santri Program Pesantren Intensif Dua Bulan. Pelantikan ini adalah pelantikan ketiga sejak dimulainya program tersebut. Pada bulan yang lalu, MDS HASMI melantik lima orang santri.

Semoga para alumni MDS HASMI tetap istiqamah di atas manhaj ahlussunnah dan menjadi da’i-da’i yang berguna di tengah-tengah masyarakatnya. Aamiin..

Program pesantren ini masih menerima calon santri baru. Silahkan mendaftar. Programnya gratis full selama dua bulan dan mendapat fasilitas asrama dan makan gratis. Berikut adalah info lengkapnya:

Ingin masuk pesantren tapi terbentur biaya?

Kabar Gembira..!!

Telah dibuka pendaftaran santri baru
PROGRAM PESANTREN INTESIF 2 BULAN
GRATIS...!!!

HASMI SUKSES MENGGELAR KAJIAN UMUM

Februari 20, 2017 Add Comment

Bogor, 19 Februari 2017 Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami (HASMI) sukses menyelenggarakan Kajian Umum (KU) di 32 tempat. Pembahasan Kitab Riyadhushshalihin dalam acara KU tersebut diharapkan dapat memberi pencerahan hidayah bagi kaum muslimin dan muslimat. Selain penyampaian materi keislaman, panitia KU juga memberikan santunan sembako (beras & minyak) kepada para peserta KU. Dengan usaha ini, HASMI berharap akan semakin banyak orang-orang yang hadir dalam KU dan menyimak nasihat dari pemateri.

KU HASMI diselenggarakan setiap hari Ahad pagi di tempat yang sama. Kegiatan ini diselenggarakan untuk umum, laki-laki dan perempuan. Anda dan keluarga juga dapat mengikutinya. Untuk info lebih lanjut, silahkan hub, WA: 0812-2806-3865 (Ust. Anas Abdillah, S.Ud.)


Pembagian sembako:

TAFSIR SURAT ASY-SYURA AYAT 43

TAFSIR SURAT ASY-SYURA AYAT 43

Februari 19, 2017 Add Comment

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ٤٣
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS. Asy-Syura: 43)

Dia berfirman, وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan,” Yakni, sabar atas perlakuan buruk dan menutupi perbuatan jahat, إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ “Sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” Sa’id bin Jubair bertaka, “Yakni termasuk perkara yang benar, diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, disyukuri, terpuji, dan padanya terdapat pahala yang besar serta pujian yang baik.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا زَادَ اللهُ تَعَالَى عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزَّا
Tidaklah Allah Subhanahu wa Ta’ala menambahkan kepada hamba yang memaafkan kecuali (tambahan) kemuliaan.” (HR. Muslim, no. 2588. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)



SURAT AN-NUR, AYAT 22

SURAT AN-NUR, AYAT 22

Februari 19, 2017 Add Comment

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfriman,

وَلَا يَأۡتَلِ أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤۡتُوٓاْ أُوْلِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٌ ٢٢
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

Allah berfirman, وَلَا يَأۡتَلِ “Dan janganlah bersumpah.” Lafazh وَلَا يَأۡتَلِ diambil dari kata الأَلِيَّة artinya bersumpah. أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ “Orang-orang yang memiliki kelebihan di antara mereka,” maksudnya orang-orang yang memiliki harta, rajin bersedekah, dan berhati dermawan. وَٱلسَّعَةِ artinya kekayaan.  

“(Janganlah bersumpah) bahwa mereka tidak akan memberi (bantuan) kepada kerabatnya, orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah.” Maksudnya, janganlah kalian bersumpah untuk tidak menyambung tali persaudaraan dengan kerabat-kerabat kalian yang miskin dan orang-orang yang hijrah ke jalan Allah.

Ayat ini sangat lembut menekankan anjuran untuk menyambung tali persaudaraan. Oleh karena itu, Allah berfirman pada penggalan ayat berikutnya,
وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓ “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada,” atas tuduhan buruk dan menyakitkan yang pernah mereka lakukan. Ini merupakan bukti kemurahan, kemuliaan dan kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya, meskipun mereka telah menzhalimi diri mereka sendiri.
TAFSIR SURAT AL-A'RAF AYAT 199

TAFSIR SURAT AL-A'RAF AYAT 199

Februari 19, 2017 Add Comment

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ ١٩٩
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)

Tafsir Ibnu Katsir:
‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengatakan tentang firman-Nya, خُذِ ٱلۡعَفۡوَ “Jadilah engkau pemaaf,” Allah memerintahkan kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam supaya memaafkan kaum musyrikin selama sepuluh tahun (ketika beliau di Makkah), kemudian (setelah hijrah ke Madinah) Allah memerintahkannya supaya bersikap keras terhadap mereka.

Sejumlah perowi menuturkan dari Mujahid mengenai firman-Nya, “Jadilah engkau pemaaf,” ia mengatakan, yakni terhadap akhlak dan perilaku manusia, tanpa mencari-cari kesalahannya.

Hisyam bin Urwah menuturkan dari ayahnya, Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam agar memaafkan berbagai perilaku manusia. Dalam suatu riwayat, ia mengatakan, “Jadilah engkau pemaaf terhadap segala perilaku mereka kepadamu.” Dalam Shahih Bukhari dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya, ‘Urwah, dari saudaranya, ‘Abdullah bin az-Zubair, ia mengatakan, “Allah menurunkan: “Jadilah engkau pemaaf,’ hanyalah berkenaan dengan akhlak manusia.

MEMBERI MAAF DAN BERPALING DARI ORANG-ORANG BODOH (BAB 75)

Februari 19, 2017 Add Comment
Bismillah.. Alhamdulillah wa shalatu wa salamu ‘ala rasulillah..
Postingan kali ini adalah pembahasan Kitab Riyadhushshalihin pada bab ke 75 tentang perintah memberi maaf dan berpaling dari orang-orang bodoh. Semoga bermanfaat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ ١٩٩
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
...فَٱصۡفَحِ ٱلصَّفۡحَ ٱلۡجَمِيلَ ٨٥
“...maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS. Al-Hijr: 85)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfriman,
وَلَا يَأۡتَلِ أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤۡتُوٓاْ أُوْلِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٌ ٢٢
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣٤
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Santri Ponpes Aitam Juara Kultum dan Adzan

Februari 14, 2017 Add Comment
Bogor, Sabtu 11 Februari 2017 santri Sekolah Dasar Islam Pondok Pesantren Darul Marhamah Bogor berhasil meraih juara 1 lomba ceramah dan lomba adzan dalam acara Lomba Tahfizh Qur’an (LTQ) yang di selenggarakan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cibinong Bogor. Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini diikuti oleh 700 peserta dari berbagai sekolah di wilayah Bogor dan Depok.

Perwakilan dari Ponpes Darul Marhamah, ananda Rafi Sulton Fabyano (kelas 6) meraih juara 1 lomba Dacil (Da’i Cilik). Ananda Ahmad Baihaqi meraih juara 1 lomba adzan. Semoga anak-anak kita menjadi generasi cerdas Qur’ani seperti tema yang dipilih oleh panitia LTQ “Mewujudkan Generasi Cerdas Qur’ani dengan Lomba Tahfizh Qur’an”.

Anak-anak Anda ingin menjadi seperti mereka? Silahkan daftarkan anak dan kerabat Anda di Ponpes Darul Marhamah Lil Aitam. Info lebih lanjut, silahkan hub: 0878-7354-4069 (Ust. Fauzi). Atau kunjungi website:


Khutbah Jum'at "Syarat Ibadah"

Februari 14, 2017 Add Comment
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قَالَ اللَّهُ تَعَالي فِي كِتَبِهِ الْكَرِيْم
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا  
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا، يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا

أما بعد :

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صلي الله عليه وسلم ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah..
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kepada kita berbagai limpahan nikmat dan karunia-Nya terutama nikmat iman, nikmat Islam dan nikmat waktu luang sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangkat bertaqarrub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya dalam ibadah shalat Jum’at berjama’ah. Tidak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada seluruh jama’ah, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan berbagai perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah..
Jika kita membuka lembaran-lembaran kitab suci Al-Qur’an, membacanya dan memperhatikan makna-maknanya, maka kita akan mendapati sebuah hikmah yang sangat agung dalam penciptaan manusia, yaitu hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan dalam firman-Nya:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ ٥٧
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan”. (QS. Adz-Dzariyat: 56-57)

Ayat di atas menegaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sekali-kali bukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala membutuhkan peribadahan hamba-hamba-Nya sehingga Dia berfirman dalam ayat selanjutnya:
مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ
“Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan”. (QS. Adz-Dzariyat: 57)

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah..
Makna ibadah sangat luas cakupannya. Tidak hanya terbatas pada shalat, zakat, puasa dan haji saja, tetapi mencakup semua hal yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
إِسْمٌ جَامِعْ لِكُلِّ مَا يُحِبُّهُ اللهُ وَيَرْضَهُ مِنَ الأَقْوَالِ وَالأَفْعَالِ الظَّاهِرَة وَالْبَاطِنَة
“Segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala baik perkataan maupun perbuatan yang zhahir maupun yang batin.”

Syair "IBU-mu"

Februari 14, 2017 Add Comment

Ibumu punya hak yang banyak bila engkau tahu
Hai, banyakmu baginya adalah sedikit

Betapa banyak malam ia lalui dengan keluhan karena mengandungmu
Orang yang mendengarnya mengira rintihan dan tarikan nafas

Saat melahirkan bila engkau tahu keberatan yang dialaminya
Ini adalah derita yang hati tak sanggup menahannya

Betapa banyak tangan kanannya membersihkan kotoran darimu
Pangkuannya hanya sebagai tempat tidur untukmu

Ia menebusmu dengan dengan dirinya dari sakit yang engkau keluhkan
Dan payudaranya mengeluarkan minuman yang lezat untukmu

Betapa sering ia lapar dan memberikan kepadamu kekuatannya
Kasih sayang dan belas kasihnya saat engkau masih kecil

Maka kecelakaanlah bagi orang yang punya akal tapi mengikuti hawa nafsunya
Celakalah bagi orang yang berhati buta sedangkan ia melihat

Karena itu, hendaklah engkau menginginkan do’anya

Dan engkau sangat membutuhkan do’anya
HIDUP BAGAI MUSAFIR

HIDUP BAGAI MUSAFIR

Februari 13, 2017 Add Comment

Rasulullah shallallahu ‘alayahi wa sallam bersabda,
كُن فِي الدُّنيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَو عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing, atau seseorang yang sedang melewati sebuah jalan.”
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berkata :
إِذَا أَمْسَيتَ فَلا تَنتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنتَظِرِ المَسَاءَ

“Jika engkau berada di sore hari, maka janganlah menanti datangnya waktu pagi. Dan jika engkau berada di pagi hari, maka janganlah menanti datangnya waktu sore.” [Bukhari no. 6416]

PESAN TERBAIK VALENTINE'S DAY

Februari 13, 2017 Add Comment

"Sorry.. I am a moeslem, I don't celebrate valentine's day"

Assalamu 'alaykum saudaraku.. apa kabar hari ini. Tak terasa kita sudah sampai di pertengahan bulan Februari. Malam ini adalah malam Selasa, bertepatan dengan malam tanggal 14 Februari 2017. Perlu diperhatikan oleh setiap muslim dan muslimah. Jika kalian berniat untuk jalan bareng dengan si "doi", maka urungkanlah niat itu, dan tinggallah di rumahmu masing-masing bersama keluarga. Islam melarang kalian berduaan (berpacaran). Jika kalian tetap menerobos larang itu, maka Alloh akan marah kepada kalian. Jangan tertipu dengan pembodohan ala barat yang membius kalian dengan perayaan-perayaan tertentu, seperti perayaan Valentine Day. Valentine Day adalah perayaan agama kafir, jika kalian ikut-ikutan seperti mereka, maka kalian terancam termasuk golongan mereka. Na'udzubillah min dzalik.. ngeri bukan..!?

Saya khawatir kalian akan membabi buta demi cinta dan perayaan cinta. Padahal itu adalah perangkap setan durjana. Jangan sampai terjadi pada kalian suatu perbuatan keji yang sangat dibenci, yaitu zina. Jika itu terjadi, kalianlah yang akan menganggung akibatnya. Dosa besar terancam neraka jahannam, padih tak terkira. Nikmatnya hanya sesaat tapi malunya sepanjang masa. Jika kau mengandung (hamil) sebelum menikah, maka apa kata orang? Siapkah engkau menanggung malu sebelum engkau menanggung derita di akhirat kelak..?? Jangan wahai saudariku..!! Jangan kau lakukan itu..!! Dia belum tentu menjadi milikmu. Belum tentu mau bertanggung jawab atas perbuatan itu kepadamu. Percayalah..!!

NEO MURJI'AH

Februari 13, 2017 1 Comment
Mukadimah
Jika kita perhatikan tulisan-tulisan, diskusi, seminar bahkan wawancara yang dilakukan terhadap sebagian aktifis Islam pada saat ini, kita akan mendapatkan seolah-olah sekte sesat yang diblacklist oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah hilang kecuali Khawarij. Bagi mereka seolah-olah bumi ini telah bersih dari orang-orang kafir, murtad, zindiq, sekuler dan yang tersisa hanyalah kesesatan Khawarij. Dalam halusinasi mereka seolah-olah Khawarij ini sedang bangkit kembali untuk meraih Khalifah Rasyidah!